Pertanyaan:
Banyak penceramah ketika membaca ayat dalam khutbah jum’at atau kajian, dia berkata :”Allah berfirman,-lalu berta’awwudz- ( a’uudzu billahi minasayaitonirrojiim)…,” apakah hal ini dibenarkan…???
Jawab:
Al-Hafidh as-Suyuthi (rahimahullah) menjawab pertanyaan ini : ” Menurutku pendapat yang benar dalam masalah ini sesuai dengan dalil, bahwa hendaknya dia membaca ayat TANPA ta’awwudz terlebih dahulu, karena inilah yang dicontohkan oleh Nabi, para sahabat dan tabi’in”.
Banyak penceramah ketika membaca ayat dalam khutbah jum’at atau kajian, dia berkata :”Allah berfirman,-lalu berta’awwudz- ( a’uudzu billahi minasayaitonirrojiim)…,” apakah hal ini dibenarkan…???
Jawab:
Al-Hafidh as-Suyuthi (rahimahullah) menjawab pertanyaan ini : ” Menurutku pendapat yang benar dalam masalah ini sesuai dengan dalil, bahwa hendaknya dia membaca ayat TANPA ta’awwudz terlebih dahulu, karena inilah yang dicontohkan oleh Nabi, para sahabat dan tabi’in”.
Setelah beliau menyebutkan hadist-hadist dan atsar dalam masalah ini, beliau mengatakan :” … Lihat Selengkapnya hadist dan atsar dalam masalah ini banyak sekali, maka pendapat yang benar adalah cukup membawakan ayat tanpa ta’awwudz terlebih dahulu, sebagai bentuk ittiba’ (mengikuti) tuntunan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Adapun perintah isti’adzah dalam firman Allah :
”Apabila kamu membaca al-Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Alloh dari setan yang terkutuk. [QS. an-Nahl :98]
Maka maksud perintah ini adalah ketika akan membaca al-Qur’an , adapun mengutip ayat dalam berdalil dan berhujjah maka hal itu tidak termasuk dalam ayat tersebut.”
Maka maksud perintah ini adalah ketika akan membaca al-Qur’an , adapun mengutip ayat dalam berdalil dan berhujjah maka hal itu tidak termasuk dalam ayat tersebut.”
Wallahu a'lam.
[al-Qodzadzah fi Tahqiqi Mahalli Isti’adzah, sebagai mana dalam al-Hawii lil Fatawi 1/296]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar